Poliban Tambah Lahan Parkir, Target Rampung Tahun 2026
Politeknik Negeri Banjarmasin
(Poliban) terus berupaya meningkatkan kenyamanan mahasiswa dengan memperluas
area parkir. Saat ini, lahan parkir yang tersedia semakin padat dan menjadi
salah satu keluhan utama mahasiswa. keluhan tersebut paling terasa pada jam-jam
sibuk antara pukul 08.00 WITA hingga 10.00 WITA pagi, ketika kendaraan bermotor
harus diparkir sangat rapat sehingga sulit dikeluarkan dan berisiko lecet.
Situasi ini memicu keresahan tersendiri bagi mahasiswa.
Pihak akademik melalui Rahmi,
selaku kepala kasubag, menegaskan bahwa perluasan area parkir dilakukan
semata-mata untuk kepentingan mahasiswa. Menurutnya, Lonjakan jumlah mahasiswa
baru pada tahun 2025 yang mencapai 1.650 orang membuat kebutuhan lahan parkir
semakin mendesak. “Alasan kita menambah area parkir itu jelas untuk kepentingan
mahasiswa. Tahun ini saja kita menerima 1.650 mahasiswa baru, otomatis
membutuhkan tempat parkir yang lebih luas,” ungkapnya.
Namun, pembangunan lahan parkir
tidak bisa dilakukan secara instan. Ada tahapan teknis yang harus dijalani agar
lahan aman digunakan. “Tanah itu harus ditimbun dulu supaya keras. Kalau
langsung dibangun tanpa menunggu tanah padat, bisa jeblok. Setelah padat, baru
bisa dibangun. Jadi, target penyelesaiannya baru bisa rampung tahun depan,”
tambahnya.
Menurut Rahmi, dampak positif dari
perluasan lahan parkir sudah mulai terasa. Mahasiswa tidak lagi banyak parkir
sembarangan di jalan. “Belakangan ini saya tidak menemukan anak-anak yang
parkir sembarangan. Biasanya mereka sampai parkir di jalan karena penuh.
Sekarang sudah lebih tertib, meski masih ada yang bandel parkir di depan gedung
serbaguna (GSG). Itu biasanya langsung ditindak oleh pihak keamanan,” jelasnya.
Dari sisi keamanan, Rizal, selaku
petugas keamanan Poliban, menilai bahwa pelebaran area parkir memang membantu
mengurangi kepadatan kendaraan, tetapi kesadaran mahasiswa juga sangat penting
dalam memarkir kendaraan dengan tertib.“Pelebaran parkir itu jadi solusi,
setidaknya menambah ruang untuk motor yang sebelumnya nggak muat. Namun kalau
mahasiswa menaruhnya sembarangan, tetap kelihatan penuh. Harapannya, mahasiswa
lebih sadar untuk menaruh motor dengan rapi,” ujarnya. Ia juga menambahkan jika
pihak keamanan hanya diminta akademik untuk mengamankan helm mahasiswa sebagai
bentuk menegakkan aturan yang parkir sembarangan khususnya di gedung serbaguna
(GSG).“Kalau parkir di tempat yang dilarang, biasanya helmnya kami amankan dan
mahasiswa diminta buat surat pernyataan di akademik,” ujarnya.
Namun, kebijakan tersebut bersifat
kondisional. Ketika lahan parkir utama benar-benar padat dan mahasiswa
kesulitan mencari tempat parkir, pihak keamanan memperbolehkan penggunaan area
parkir di Gedung Serbaguna (GSG), selama tidak menghalangi akses keluar-masuk
kendaraan, terutama mobil yang menuju area gedung jurusan.
Selain proyek perluasan parkir,
pihak akademik juga tengah menyiapkan pembangunan beberapa fasilitas penunjang
lain, seperti penambahan gazebo, perbaikan jembatan antar gedung, serta
renovasi area yang rawan banjir. Seluruh pembangunan dilakukan secara bertahap
sesuai dengan anggaran yang tersedia. Baik pihak kampus maupun mahasiswa
berharap proyek pelebaran lahan parkir ini dapat disegerakan agar aktivitas
kampus lebih lancar dan tertib. Arifah Mukhrijiani Hasanah, mahasiswa prodi
bisnis digital semester 3 mengungkapkan “motor kadang sering mepet-mepet kan
bahkan susah banget buat keluarin motor jadi menurut aku pelebaran parkir
memang perlu dilakukan biar nggak telat masuk kelas” ujarnya.
Harapan yang serupa juga
disampaikan oleh Nazwa mahasiswa Program Studi Bisnis Digital semester 3. Ia
berharap pelebaran lahan parkir dapat merubah penataan parkir menjadi lebih
teratur. “saya berharap nantinya parkiran bisa lebih tertata dengan
rapi, jadi motor tidak lagi berdempetan dan lebih mudah saat keluar masuk.
Intinya semoga pelebaran parkir ini benar benar bisa membantu mahasiswa agar
tidak kesulitan lagi mencari tempat parkir, terutama di jam kelas
siang.”ungkapnya.
Pihak akademik dan keamanan sepakat
bahwa pelebaran parkir hanyalah salah satu langkah. Kedisiplinan mahasiswa
tetap menjadi kunci. “Kalau lahan sudah luas tapi mahasiswanya tidak disiplin,
tetap akan menimbulkan masalah. Kami harap mahasiswa benar-benar tertib
memanfaatkan parkir,” tegas Rahmi. Hal senada disampaikan Rizal. “Lahan
sekarang sudah cukup, apalagi nanti ditambah. Tinggal kesadaran mahasiswa saja
yang harus ditingkatkan. Kalau parkirnya tertib, tidak akan ada lagi keluhan
penuh atau susah keluar,” pungkasnya. Dengan bertambahnya kapasitas lahan
parkir, Poliban berharap dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih tertib,
nyaman, dan mendukung aktivitas belajar mengajar mahasiswa secara optimal.
Penulis: Muhammad Firdaus, Nazwa
Reviewed by LPM Lensa Poliban
on
Jumat, Oktober 17, 2025
Rating:


Tidak ada komentar