Mahasiswa Komunitas ITech Poliban Raih Prestasi di Ajang KMIPN VII 2025
Banjarmasin, 19 Oktober 2025 – Mahasiswa Komunitas ITech Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) kembali mengharumkan nama kampus lewat torehan prestasi gemilang di ajang Kompetisi Mahasiswa Informatika Politeknik Nasional (KMIPN) VII 2025.
Ajang bergengsi tingkat nasional
ini mempertemukan mahasiswa politeknik dari berbagai daerah untuk berkompetisi
dalam bidang teknologi informasi dan inovasi digital. Tahun ini, Komunitas
ITech Poliban sukses menjadi salah satu perwakilan yang paling bersinar dengan
memborong sejumlah penghargaan di berbagai kategori seperti Cyber Security,
Hackathon, Poster, hingga E-Government UI/UX.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa Komunitas ITech bukan hanya wadah belajar, tetapi juga ruang tumbuh bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan teknologi dan inovasi.
1.
Juara
1 Cyber Security – Tim Makat X-Ploit
Salah satu tim unggulan
dari Poliban, Makat X-Ploit, berhasil meraih Juara 1 Nasional dalam bidang
Keamanan Siber (Cyber Security). Prestasi ini menunjukkan kemampuan mahasiswa
Poliban dalam bersaing di tingkat nasional di bidang teknologi informasi.
Berawal dari
ketertarikan dua mahasiswa, Rifki dan Adit, terhadap dunia keamanan siber,
mereka membentuk tim untuk belajar bersama dan berbagi pengetahuan. Tak lama
kemudian, beberapa anggota baru bergabung memperkuat formasi mereka.
“Yang paling susah itu
pemilihan kata agar juri bisa paham apa yang kami jelaskan dan lakukan,” ujar
salah satu anggota tim Makat X-Ploit saat ditemui usai pengumuman pemenang.
Meski tanpa strategi
khusus, mereka tetap menjalani latihan rutin dan menyiapkan struktur penulisan
sejak seminggu sebelum perlombaan dimulai.
“Kebiasaan membaca dan
mencari tahu adalah kunci utama di dunia cyber,” tambahnya.
Sebagai penutup, mereka
berpesan,
“Persiapkan diri dari
sekarang. Keberhasilan tidak datang begitu saja, tetapi dari kerja keras dan
tekad yang kuat.”
2.
Juara
2 Poster Hackathon – Tim InggihCode
Tim InggihCode berhasil
meraih Juara 2 Nasional pada subkategori Poster Hackathon dengan karya bertema
Inovasi Teknologi untuk Pencegahan Stunting.
“Kami ingin masyarakat
lebih sadar terhadap isu stunting dan menghadirkan solusi berupa aplikasi
edukatif yang bisa diakses dengan mudah,” jelas salah satu anggota tim.
Meski menghadapi
keterbatasan waktu, mereka mampu menghasilkan poster yang menarik dan
informatif.
“Bagian tersulit bukan
desainnya, tetapi manajemen waktu. Kami bahkan baru tahu lolos H-4 sebelum
lomba,” ungkap mereka sambil tertawa.
“Kami bersyukur bisa
Juara 2. Ini bukti bahwa fokus dan komitmen dalam waktu singkat pun bisa
membuahkan hasil luar biasa,” tambahnya dengan bangga.
3.
Juara
2 E-Government UI/UX – Tim Ratikwara dengan Proyek Bebarasih
Dalam kategori
E-Government UI/UX, Tim Ratikwara berhasil meraih Juara 2 Nasional dengan
proyek inovatif berjudul Bebarasih, sebuah website untuk penanganan masalah
sampah di Kota Banjarmasin.
Melalui fitur edukasi
dan game pilah sampah, mereka mengajak masyarakat—terutama anak-anak—untuk
belajar memilah sampah sejak dini.
“Kami ingin membantu
mengurangi penumpukan sampah lewat pendekatan edukatif dan interaktif,” ujar
salah satu anggota tim Ratikwara.
Tantangan terbesar
mereka adalah menyesuaikan desain agar mudah dipahami oleh semua kalangan usia.
“Kami mengujinya
langsung ke berbagai kelompok umur, lalu memperbaiki desain berdasarkan masukan
mereka,” jelasnya.
“Kami sadar, riset dan
problem solving dari kasus nyata itu tidak mudah. Namun, semangat belajar dan
berkompetisi itulah yang membuat kami terus berkembang,” tambah mereka.
Prestasi ini menjadi
bukti bahwa ide sederhana yang berpihak pada masyarakat dapat diwujudkan
menjadi inovasi nyata melalui teknologi.
4.
Juara
3 Poster Cipta Inovasi TIK – Tim Bakajutan dengan NAUKA
Tim Bakajutan sukses
meraih Juara 3 Nasional dalam kategori Poster Cipta Inovasi di Bidang TIK
dengan proyek NAUKA, platform pembelajaran persiapan SNBT.
“Kami terinspirasi dari
kondisi nyata di dunia pendidikan Indonesia, di mana masih banyak ketimpangan
dan tekanan psikologis pada siswa,” ujar salah satu anggota tim.
Tantangan terbesar bagi
mereka adalah keterbatasan waktu dan kemampuan desain. Meski begitu, kekompakan
menjadi kunci utama.
“Jika diberi kesempatan
lagi tahun depan, kami ingin mengembangkan NAUKA agar lebih berdampak nyata
bagi pendidikan di Indonesia,” tambahnya.
Melalui karya ini, Tim
Bakajutan membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat menjadi jembatan penting
dalam menciptakan pemerataan akses pendidikan di Indonesia.
5.
Juara
Utama 3 Hackathon – Tim One For All dengan DesaMerahPutih
Prestasi lain datang
dari Tim One For All, yang sukses meraih Juara Utama 3 di kategori Hackathon
dengan proyek DesaMerahPutih.
Proyek ini menghadirkan
solusi digital untuk tata kelola desa dan menambahkan fitur screening stunting
sebagai bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan masyarakat.
“Kami membawakan ide
dari permasalahan tata kelola desa dengan membangun proyek DesaMerahPutih,
serta menambahkan fitur screening stunting agar sesuai dengan tema KMIPN VII,”
jelas salah satu anggota tim.
Dalam kompetisi
Hackathon, tantangan besar datang dari mentor industri yang memberikan
challenge tambahan hanya satu malam sebelum penilaian akhir.
“Tenggat waktu yang
sempit membuat kami berpacu dengan waktu, tetapi itu menjadi momen paling
berkesan dan membuktikan kekompakan kami,” ujarnya.
“Harapan kami, proyek
ini benar-benar bisa membantu desa, sesuai tagline kami: Denyut Nadi Digital
untuk Jantung Desa,” tutup mereka penuh semangat.
Prestasi yang diraih
oleh para mahasiswa Komunitas ITech Politeknik Negeri Banjarmasin di ajang
KMIPN VII 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat, kerja sama, dan ketekunan
mampu membawa hasil yang membanggakan.
Melalui dedikasi mereka
di berbagai kategori, mahasiswa Poliban berhasil menunjukkan bahwa komunitas
kampus bukan hanya tempat belajar teori, tetapi juga wadah nyata untuk
berkreasi, berinovasi, dan memberi dampak bagi masyarakat.
Dengan semangat
“Belajar, Berkarya, dan Berprestasi”, Komunitas ITech Poliban terus mendorong
anggotanya untuk melangkah lebih jauh—tidak hanya sebagai peserta lomba, tetapi
sebagai generasi muda vokasi yang siap menghadapi tantangan dunia digital dan
membawa nama Poliban semakin dikenal di tingkat nasional.
Penulis: Fadhil Perdana Surya, Muthia Salsa Nabila
Reviewed by LPM Lensa Poliban
on
Sabtu, Oktober 25, 2025
Rating:


Tidak ada komentar