Presma dan Wapresma Terpilih Poliban Siap Mewujudkan BEM yang Progresif, Inklusif, dan Responsif
27 Mei 2025 Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin (BEM Poliban) resmi mengumumkan Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) terpilih periode 2025/2026 melalui Instagram Official BEM Poliban. Pemilihan Presma dan Wapresma ini melalui proses yang cukup panjang dimulai dari wawancara, debat antar paslon hingga pemilihan yang dilakukan secara daring melalui website.
Setelah melalui rangkaian proses pemilihan yang ketat dan penuh dinamika, Hendra (delegasi dari Himpunan Mahasiswa Mesin/HMM) dan Alexander Raihan Putra Prayitno (delegasi dari Himpunan Mahasiswa Sipil dan Bangunan/HMSB) resmi diumumkan sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) periode 2025/2026. Meskipun pelantikan belum dilaksanakan, keduanya menyampaikan komitmen penuh untuk menjalankan amanah yang telah diberikan oleh mahasiswa.
Dalam wawancara, Hendra menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas dukungan seluruh mahasiswa. “Kami merasa bangga dan terhormat karena telah dipercaya untuk menjadi Presma. Namun di balik rasa syukur itu, ada tanggung jawab besar yang harus kami emban,” ujarnya. Alexander menambahkan bahwa amanah ini adalah loncatan besar dalam perjalanan organisasinya. “Dulu saya hanya di organisasi kecil, sekarang dipercaya sebagai Wapresma. Ini bukan sekadar jabatan, tetapi tantangan untuk memberi dampak nyata,” jelasnya.
Perjalanan mereka menuju puncak kepemimpinan mahasiswa bukan tanpa cerita. Hendra memulai langkahnya dengan mencalonkan diri sebagai delegasi dari HMM. Setelah lolos seleksi berkas dan wawancara, ia masuk dalam tiga besar calon Presma. Ia kemudian menggandeng Alexander yang memiliki visi dan semangat yang sama. “Kami ingin membangun BEM yang bukan hanya aktif, tetapi juga mampu menjadi wadah aspiratif bagi mahasiswa,” ungkap Hendra.
Alexander mengaku sempat merasa belum siap untuk mencalonkan diri sebagai Wapresma. Namun, berkat dukungan dan pembekalan dari para senior Himpunan, ia termotivasi untuk terus maju. “Waktu wawancara saya sempat blank di salah satu pos. Namun dukungan dari teman-teman, senior, dan keluarga membuat saya yakin. Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa,” katanya. Keduanya kemudian membentuk tim sukses dan melakukan kampanye melalui berbagai media. Hasilnya, mereka berhasil meraih 60% suara dan memenangkan pemilihan.
Visi utama yang mereka usung adalah "Menciptakan BEM yang Berkualitas, Aktif, dan Responsif dalam mengembangkan potensi mahasiswa berkompeten dan berintegritas dalam lingkup internal maupun eksternal Poliban."
Visi tersebut dijabarkan ke dalam beberapa misi utama, antara lain:
Mewujudkan BEM yang inklusif, komitmen tinggi, dan bertanggung jawab.
Meningkatkan kinerja BEM secara berkelanjutan demi pelayanan yang lebih baik.
Menjaga komunikasi dan kolaborasi yang sehat antar ORMAWA dan mahasiswa.
Membangun kerja sama dengan pihak internal dan eksternal untuk memperluas wawasan dan keilmuan mahasiswa.
Untuk program kerja prioritas, mereka telah menyiapkan tiga program unggulan:
- Competency Development, untuk peningkatan kapasitas mahasiswa.
- Clean and Green, untuk membangun kesadaran lingkungan.
- POLIBAN Award, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mahasiswa.
Dari ketiganya, program Competency Development akan menjadi yang pertama dilaksanakan dalam waktu dekat.
Baik Hendra maupun Alexander berkomitmen memperbaiki citra dan sistem kerja BEM. Mereka ingin menjadikan BEM sebagai organisasi yang transparan, komunikatif, dan benar-benar dirasakan kehadirannya oleh mahasiswa. “Citra baik BEM tidak bisa dibangun hanya lewat pencitraan, tetapi lewat kerja nyata,” tegas Alexander.
Dalam internal BEM, mereka bertekad akan memperkuat koordinasi antar kementerian, dan mendorong budaya organisasi yang sehat dan kolaboratif. Di sisi eksternal, mereka berencana membangun forum komunikasi lintas ORMAWA, menyusun kalender kegiatan bersama, serta membuka ruang kolaborasi program secara terbuka.
Harapan akan perubahan yang ingin mereka tinggalkan setelah masa jabatan usai adalah tumbuhnya budaya partisipasi aktif mahasiswa, penguatan sistem kerja BEM, serta terciptanya BEM sebagai organisasi yang inklusif dan milik bersama. “Kami ingin mahasiswa merasa bahwa BEM adalah milik semua, bukan hanya milik segelintir orang,” ujar Alexander. Keduanya juga menyampaikan harapan kepada seluruh mahasiswa Poliban. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor perubahan. Sampaikan aspirasi, berikan kritik, dan mari bersama-sama membangun kampus ini menjadi lebih baik,” tutup Hendra.
Dengan semangat kolaborasi dan perubahan, pasangan Hendra dan Alexander diharapkan mampu membawa angin segar dalam kepemimpinan BEM Poliban periode 2025/2026, serta menjadikan BEM sebagai ruang yang benar-benar dirasakan kebermanfaatannya oleh seluruh mahasiswa

Tidak ada komentar