Mini Job Fair, Jembatan antar Mahasiswa ke Perusahaan
Politeknik Negeri Banjarmasin
(Poliban) kini hadir dengan membawakan jawaban atas kegelisahan mahasiswa
yang ragu dalam memilih langkah setelah kelulusan. Ketika menjelang akhir
perkuliahan, tak heran banyak mahasiswa yang akan lulus kerap diliputi pilihan
yang membingungkan, antara ingin langsung bekerja atau melanjutkan jenjang
pendidikan. Selain itu, pertanyaan seperti apakah perusahaan bisa menerima
lulusan yang belum memiliki pengalaman juga menjadi hambatan bagi calon lulusan
dalam menentukan pilihannya. Pertanyaan seperti inilah yang sering bermunculan
di benak mahasiswa tingkat akhir. Melalui Mini Job Fair 2025, Unit Penunjang
Akademik Career Development Center (CDC) Poliban menggelar kegiatan ini
yang berlangsung dari tanggal 17 September 2025 hingga 18 September 2025
di Gedung Multimedia Poliban. Kegiatan ini ditujukan untuk menjembatani para
mahasiswa tingkat akhir, alumni, maupun masyarakat umum ke dunia pekerjaan
melalui perusahaan mitra.
Penanggung jawab kegiatan, Ahmad
Zaki Yamani, menegaskan bahwa kegiatan ini fokus pada Campus Hiring
karena istilah “Mini Job Fair” lebih familiar dan akrab di bidang industri.
Zaki juga turut menjelaskan bahwa kegiatan ini hadir atas kebutuhan nyata
kampus dalam mempersiapkan lulusan agar dapat segera terjun ke dunia kerja.
Tentunya, hal ini tak lepas dari tagline Poliban, PASTI (Profesional, Aktif,
Siap Kerja, Tepat Waktu, Inovatif). Tahun ini, CDC menekankan pada aspek
“Siap Kerja”. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang penuh guna membantu akses
mahasiswa dan alumni untuk mempermudah langkah menuju dunia kerja. “CDC
berperan penting sebagai jembatan antara Perguruan Tinggi Poliban ke
perusahaan,” jelas Zaki.
Pada kesempatan ini, Poliban
melibatkan tiga perusahaan yang hadir langsung di kampus, yaitu PT Amarta, Bank
Rakyat Indonesia (BRI), dan PT Sefas. Melalui kehadiran tiga perusahaan
tersebut telah memberikan kesempatan emas bagi calon tenaga kerja untuk berinteraksi
langsung dengan perusahaan, mengenal dunia kerja lebih dalam, hingga memahami
kebutuhan standar perusahaan. Rangkaian kegiatan ini terbagi menjadi dua hari.
Pada hari pertama menghadirkan PT Amerta dan BRI, sementara hari kedua diisi
oleh PT Sefas yang mengenalkan profil perusahaan lebih dalam melalui kegiatan
seminar. Antusiasme peserta jelas terlihat dari angka pendaftar pada kegiatan
ini. Tercatat, sebanyak 221 pendaftar di hari pertama dan 282 pendaftar di hari
kedua. Berbagai macam kalangan pendaftar di Mini Job Fair ini, mulai dari
mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum. Seluruh kalangan diwajibkan untuk
mendaftar terlebih dahulu sebelum menghadiri kegiatan tersebut.
Pelaksanaan Mini Job Fair ini telah melibatkan pihak akademik, mulai dari bekerja sama dalam pengumpulan data mahasiswa hingga aturan teknisnya. Berdasarkan data yang diperoleh pihak akademik, dari 1.036 calon mahasiswa yang menuju kelulusan, terdapat 199 orang mahasiswa yang sudah memiliki langkah kepastian setelah lulus dari Poliban. Menurut data yang masuk, ada 20 orang bekerja di pemerintahan, 97 orang bekerja di perusahaan swasta, 41 orang memilih berwirausaha, dan 41 orang memilih melanjutkan pendidikan. Sementara itu, sebanyak 837 orang lulusan masih berstatus mencari pekerjaan. Kenyataan inilah yang mendorong Poliban melalui program kerja CDC untuk tekun dalam mengadakan Mini Job Fair dan tak henti berupaya dapat membuat jaring antar mahasiswa dengan lapangan pekerjaan pada perusahaan mitra. Selain dari pihak akademik dan panitia inti UPA PKK (Pengembangan Karir dan Kewirausahaan), menariknya kegiatan ini juga melibatkan salah satu mahasiswa Poliban yang berasal dari Program Studi Pertambangan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan mahasiswa tersebut telah mendapatkan pelatihan terkait K3.
Zaki menambahkan, Mini Job Fair ini
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan Job Fair di Duta Mall tahun
kemarin. Job Fair mempunyai skala lebih besar karena jangkauan yang lebih luas,
peserta tak hanya mahasiswa kampus saja. Bahkan, Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) juga turut terlibat dalam kepanitiaan tersebut. Sedangkan Mini Job Fair
ini mayoritas mahasiswa lingkup kampus saja. “Saya kalo memilih antara
Job Fair atau Campus Hiring, pilihan saya ada di Campus Hiring.
Karena jangkauannya mahasiswa Poliban sedangkan Job Fair itu lebih luas,”
tanggapnya.
Tidak kalah penting, Zaki juga
menjelaskan bahwa “Kegiatan ini sebenarnya sudah menjadi agenda rutin dari
pihak CDC sejak tahun 2014. Namun, sejak tahun 2020 hingga 2023 kegiatan ini
hanya dilakukan secara daring, yang akrab disebut Virtual Career Fair
akibat adanya pandemi.” Meskipun demikian, pelaksanaan kegiatan ini tidak
bisa dipastikan setiap tahunnya, karena tergantung kebutuhan perusahaan
tersebut terhadap tenaga kerja. Namun, pihak kampus akan selalu berupaya
memberikan informasi ke perusahaan, menyediakan fasilitas, serta menyampaikan
semua informasi lowongan pekerjaan kepada mahasiswa yang akan lulus. Oleh sebab
itu, besar harapannya untuk perusahaan dapat bisa lebih transparan dalam
informasi kualifikasi pekerja yang dibutuhkan.
“Harapan kami, mahasiswa dapat
segera bekerja semua dan bisa memanfaatkan peluang dari kegiatan ini. Kalau ada
kegiatan dari CDC bisa diikuti, terutama bagi mahasiswa yang akan lulus,”
pungkasnya. Karena inilah jembatan yang disediakan pihak kampus untuk
memudahkan langkah para lulusan Poliban mencari pekerjaan setelah sudah sampai
di titik akhir masa perkuliahan.
Dengan terselenggaranya Mini Job
Fair ini, menunjukkan bukti bahwa Poliban tak henti-hentinya memberikan upaya
bagi para mahasiswa dalam mencapai lulusan siap bekerja dan peluang untuk
beradaptasi di dunia tenaga kerja. Kegiatan ini bukan sekadar ajang pertemuan
mahasiswa dengan pihak perusahaan, melainkan panggung bagi mahasiswa untuk
menunjukkan diri sebagai lulusan Poliban yang PASTI (Profesional, Aktif, Siap
Kerja, Tepat Waktu, dan Inovatif).
Penulis: Achmad Ismail dan Aghniya
Alawiyah Ramadhani

Tidak ada komentar