Mahasiswa Kalimantan Ciptakan Aplikasi Sertifikasi Guru, Siap Dipakai Secara Nasional


Inovasi baru di dunia pendidikan kembali hadir melalui peluncuran Aplikasi Teaching and Learning Certification yang berlangsung dalam acara Seminar Kolaborasi Riset Internasional bersama institusi mitra global Multicultural Society Research Institute, Bunkyo Gakuin University, Tokyo, Jepang, pada awal September 2025. Dengan mengusung tema “Educating the Whole Child for a Better Future”, aplikasi ini diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan kompetensi guru di seluruh Indonesia.

Aplikasi yang dibangun sejak Oktober 2024 ini lahir dari hasil magang mahasiswa di Hasnur Centre, khususnya pada unit HAFECS (Hasnur Centre for Educational Studies) yang fokus pada pengembangan kurikulum pengajar. Dalam prosesnya, mahasiswa dari tiga kampus di Banjarmasin yaitu Politeknik Negeri Banjarmasin, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin berkolaborasi dalam merancang sistem.

“Awalnya kami diberikan tugas untuk membuat satu platform sertifikasi bagi para pengajar, mulai dari TK, SD, hingga SMP. Harapannya, guru-guru bisa terus belajar kembali untuk mengembangkan kemampuan mereka,” Novia Ayu Fitriana yang kerap disapa Ayu.

Tercatat ada delapan mahasiswa yang terlibat langsung dalam pembuatan aplikasi ini, antara lain:

1.     Hamas Akif Sanie, A.Md.Kom (Teknik Informatika – Politeknik Negeri Banjarmasin)

2.     Novia Ayu Fitriana, A.Md.Kom (Teknik Informatika – Politeknik Negeri Banjarmasin)

3.     Muhammad Nabil Saputra, A.Md.Kom (Teknik Informatika – Politeknik Negeri Banjarmasin)

4.     Nida’an Khafiyya, A.Md.Kom (Teknik Informatika – Politeknik Negeri Banjarmasin)

5.     Andaria Bororing Efrandrico deandel, A.Md.Kom (Teknik Informatika – Politeknik Negeri Banjarmasin)

6.     Raihani Raziqin, S.Tr.Kom (Sistem Informasi Kota Cerdas – Politeknik Negeri Banjarmasin)

7.     Teguh Tjandra (Teknik Informatika – Universitas Muhammdiyah Banjarmasin)

8.     Yudha Rifqi Ananta ( Teknik Informatika – Universitas Islam Kalimantan Muh Arsyad – Albanjari Banjarmasin) 

Aplikasi ini dirancang dengan sistem berjenjang yang terbagi dalam tiga level, yakni A, B, dan C. Setiap level wajib dituntaskan sebelum pengguna dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Materi pembelajaran disusun agar tidak memberatkan, dengan durasi sekitar tiga bulan per tingkatan. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan ruang interaktif yang memungkinkan pengajar, supervisor, dan penguji saling berbagi pengalaman serta berdiskusi

“Bukan hanya satu arah, tapi aplikasi ini juga membuka ruang diskusi. Para pengajar bisa saling berbagi pengalaman, sehingga tercipta ekosistem pembelajaran yang lebih kaya,” jelas Ayu.

Pentingnya aplikasi ini menurut para pengembang terletak pada perannya sebagai wadah resmi pengembangan akademisi. “Sekarang, pengajar yang memiliki sertifikasi tentu memiliki nilai plus. Dengan aplikasi ini, mereka bisa terus memperbarui materi dan cara berpikir agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman,” tambahnya.

Peluncuran aplikasi ini ditandai dengan penandatanganan penyerahan dari tiga mitra kampus, yaitu Politeknik Negeri Banjarmasin oleh H. Ahmad Rizani, ST., MT., Universitas Islam Kalimantan oleh Wagino, S.Kom., M.Kom., serta Universitas Muhammadiyah Banjarmasin oleh Kamarudin, S.Kom., M.Kom. Penerima aplikasi adalah HAFECS dan Kepala Departemen Teaching & Learning Certification.

Dalam praktiknya, aplikasi ini sudah siap digunakan secara nasional. Berdasarkan survei, pengajar dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi telah menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan.

Kolaborasi antar mahasiswa dari tiga perguruan tinggi pun diapresiasi sebagai wujud kerja sama lintas kampus yang efektif. “Kolaborasinya cukup bagus karena kami berada dalam satu kompetensi yang linear. Mentor juga banyak membantu kami selama proses pengerjaan proyek ini,” ujar Ayu.

Dengan rilisnya aplikasi Teaching and Learning Certification, dunia pendidikan Indonesia diharapkan memiliki langkah nyata dalam mencetak tenaga pendidik yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan zaman.

 

Penulis: Arsyla Aika Nurrizky Hidayat

Mahasiswa Kalimantan Ciptakan Aplikasi Sertifikasi Guru, Siap Dipakai Secara Nasional Mahasiswa Kalimantan Ciptakan Aplikasi Sertifikasi Guru, Siap Dipakai Secara Nasional Reviewed by LPM Lensa Poliban on Rabu, September 10, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar